Pada proses ini sangat diperlukan sumber daya manusia yang memang benar-benar mempunyai skill atau teknik dalam menggoreng, jika pemula biasnya perlu melihat terlebih dahulu cara-cara yang memang harus dilakukan saat melakukan aktifitas menggoreng sehingga bisa menyesuaikan dengan yang lainnya, karena dalam aktifitas ini harus bisa mengatur dimana posisi apakah minyak sudah panas dan siap untuk dilakukan proses penggorengan jika kurang panas maka kripik tempe yang digoreng biasnya menjadi kurang renyah begitu kripik tempe yang dihasilkan berminyak, maka perlu adanya penggontrolan dalam penggorengan dalam artian penggoreng harus bisa mengetahui kondisi temperature panas pada minyak. Jika terlalu panas juga tidak bisa menghasilkan kripik tempe yang bagus karena kebanyakan kripik tempe yang digoreng dengan kondisi yang terlalu panas akan membuat cepat gosong dan biasnya warnanya coklat akan tetapi kurang begitu matang. Dalam proses penggorengan tempe digoreng dalam dua tahapan, pada tahap pertama kripik tempe digoreng setengah matang hingga beberapa gorengan setengah matang menumpuk biasanya 2-3 kali penggorengan setengah matangnya tidak terlalu lama karena posisi kripik tempe masih panas jika sudah dingin kemudian digoreng kripik tempe yang dihasilkan akan tidak bagus, kemudian tahap kedua yakni penggorengan setengah matang langsung dicampurkan bersamaan dengan dengan penggorengan yang setengah matang lainnya pada posisi yang sama setengah matangnya sehingga kripik tempe yang dihasilkan akan matang secara bersamaan dan menghasilkan kualitas yang diinginkan.
By.Choir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar